Jumat, 01 Januari 2010

KEHIDUPAN IN THE WORLD

Di kegelapan malam yang sunyi ini terdengar suara desiran ombak, gesekan angin di telingku, membuat semua bulu kudukku berdiri. Kuusahakan ketenangan dalam hatiku,dan akhirnya teraiah ketenangan itu. Ku rasakan ketenangan Jiwa yang sudah mulai merasuk di Jiwa-Ragaku, Terbentuklah suatu keklasikan dalam kegelapan malam, Keheningan malam, Kedamain hati yang nggak pernah saya rasakan sebelumnya walaupun setelah kejadian itu susah untuk mendapatkannya lagi.
Kerinduan sebuah kebahagian keluarga mulai tumbuh, ketika melihat kebahagia orang-orang disekitar "IRI" dengan Kebahgiaan itu, tapi semua hanya tinggal kenangan dan renungan dan berdoa semoga kebahagiaan itu bisa kembali walau dengan kehidupan yang baru, Allah yang menggariskan semua itu. Amiin....!!!!!
Kangen akan si kecil,alangkah bahagianya jika bisa bermain dengan si kecil imut dan lucu itu. Dengan bertambah Usiaku, berkurang Nyawaku telah di gariskanNya berkurang pula kebahagian yang dulu pernah hamba miliki. Diambil kebahagianku dengan Ayahku, Dikurangkanya kebahagiaan dengan Si Kecilku. Aku hanya bisa berdoa dan berdoa kepada Sang Khaliq. Hanya Dia yang bisa aku mohon. Kapankah Kebahagianku tiba lagi? Bisakah kembalikah keBahagianku?
Kenapa semua ini berjalan dengan bersamaan? Di tahun yang baru, Usia yang baru pula, semoga Kebahagiaanku mulai tumbuh lagi satu persatu. Hidupku mang sudah nggak ada kepastian arah dan tujuan selama ini. Mulia detik ini, nafas ini, aku harus berusaha untuk yang terbaik dari yang terbaik sebelumnya. Semua itu butuh perjuangan yang beitu berat untuk merealisasikannya. Percampuran waktu >< transisi memang paling menyulitkan. Masih banyak perjuangan-perjuangan yang harus saya hadapi satu demi satu. Semua kehidupan yang negatif, penuh dosa sudah hampir semua kulakukan dan mulai sekarang saya harus merubah semuanya "Insyallah". Manusia hanya bisa berusaha Allah yang menentukan sumuanya.
Seperti nggak ada gairah untuk hidup, hanya bisa merenung dan berharap. "Akbar baleklah ke ayah sayang....!" Akbar mau balek tapi dad faktor lain yang menyebabkan nggak bisa ikutnya si kecil.
Rasulullah saw. bersabda, "Menyesali kesalahan merupakan suatu tobat". (H.r. Bukhari dan Ahmad). Dzun Nuun al-Mishry pernah berkomentar, "Tobat kalangan awam adalah tobat dari dosa, dan tobat kaum Khawash adalah tobat dari kealpaan." Sedangkan Abdullah bin Alibin Muhammad at-Tamimi mengatakan, "Betapa besar perbedaan antara orang yang bertobat dari dosa, orang yang bertobat dari kealpaan, dan orang yang bertobat dari kesadaran akan perbuatan baiknya sendiri." Amiin....!!!!!
Dah dulu ya cuapppek... & ngantuuuk.... heheheheeeeeee.......






2 komentar:

  1. Walah... baru curhat nich...
    iya emang klo kita tidak bisa latihan tuk "bisa menerima" maka kan trasa berat!
    tetep semangat dan tabah dalam menjalani hidup adalah kunci utama.
    BTW, blog-na bagus, cuman di-loadnya berat!

    BalasHapus
  2. Ok... Makasih sarannya, ntar aku edit lagi biar nggak berat kalau di-load...

    BalasHapus